Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 5 Teknologi Komunikasi
Bahasa Indonesia · Bab 5 Teknologi Komunikasi
Sarwiji Suwandi Sutarmo

24/08/2021 14:13:09

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Handphone Sarana Komunikasi Cepat

120

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

A. Menyampaikan Laporan

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:

z

mencatat pokok-pokok laporan yang akan disampaikan secara lisan

z

merangkaikan pokok-pokok laporan yang akan disampaikan secara lisan ke dalam

beberapa kalimat yang jelas dan efektif

z

menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar.

Setelah selesai melakukan suatu kegiatan, misalnya studi banding, karya

wisata, kunjungan ke museum, penerbitan, RRI, stasiun televisi, dan lain-lain

hendaknya kamu mampu melaporkan kegiatan yang kamu lakukan baik secara

lisan maupun tertulis. Pada pembelajaran berikut ini, kamu diajak mempelajari

bagaimana menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan

benar.

Agar penyampaian laporan dapat berjalan dengan baik dan lancar,

sebelumnya perlu dibuat pokok-pokok laporan. Pokok-pokok laporan itu

selanjutnya dirangkai menjadi kalimat-kalimat yang jelas, efektif, dengan bahasa

yang baik dan benar. Selanjutnya, barulah kita menyampaikan laporan tersebut

secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar di depan kelas.

Ada tiga macam urutan yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan

laporan, yaitu:

(1) Urutan letak (urutan ruang)

Urutan letak atau ruang dalam menyampaikan laporan adalah urutan cerita

berdasarkan letak tempat yang satu dengan tempat yang lain.

Kata-kata yang muncul dalam cerita sebagai berikut.

kiri

barat

di

belakang

sejajar

tepat

kanan

timur

di

tengah

persis

melalui

utara

di samping

terletak

jauh

melintas

selatan

di depan

berhadapan

dekat

terpencil

121

Teknologi Komunikasi

(2) Urutan waktu (kronologis)

Urutan kronologis atau waktu adalah urutan cerita berdasarkan waktu

kejadian. Kejadian awal didahulukan, sedangkan yang kemudian

dikemukakan berikutnya.

Kata-kata yang muncul antara lain sebagai berikut.

(a) pagi, siang, sore, malam, tengah malam

(b) jam 01.00, jam 07.00, jam 12.00, jam 15.00, jam 22.00

(c) kecil, anak-anak, remaja, dewasa, tua

(3) Urutan klimaks

Urutan klimaks adalah urutan cerita yang dimulai dari bagian yang

paling sederhana, agak kompleks, dan makin lama makin kompleks atau

sebaliknya.

1. Mengamati Unsur-unsur Penting dalam Laporan

Ketika pulang dari perjalanan karya wisata, kamu diharapkan dapat

membuat laporan kegiatan yang dilakukan selama perjalanan. Laporan

perjalanan biasanya berupa tuturan yang melukiskan suatu pengalaman

selama dalam perjalanan. Pengalaman yang biasanya berupa peristiwa atau

keadaan yang mengesankan dapat dijadikan pokok bahasan dalam laporan

tersebut.

Latihan

1. Bentuklah kelompok dengan anggota tiga sampai lima anak!

2. Diskusikan hal-hal sebagai berikut :

a. Apa saja isi laporan perjalanan?

b. Bagaimana urutan laporan perjalanan?

c. Bagaimana penulis membuka, mengembangkan, dan menutup

laporan perjalanannya?

3. Laporkan hasil diskusi kelompok di depan kelas!

4. Kelompok yang lain menanggapi dengan menggunakan format di

bawah ini!

122

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Format Menanggapi Isi Laporan Perjalanan

No

Aspek yang dinilai

Nilai/Skor

1 2 3 45

1

Kelengkapan isi laporan perjalanan

2

Keruntutan isi laporan perjalanan

3

Kelancaran dan keberanian

menyampaikan isi laporan

Keterangan:

1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat

baik.

2. Merencanakan Laporan Perjalanan

Sekarang kamu akan berlatih merencanakan laporan perjalanan. Untuk

itu, ikutilah langkah-langkah berikut ini :

1. Bentuklah kelompok terdiri atas tiga sampai lima anak!

2. Tulislah dan diskusikan pokok-pokok laporan perjalanan yang akan

kamu sampaikan!

a. Lokasi yang dikunjungi

b. Urutan rute perjalanan (dimulai dari mana, menuju ke mana,

melalui mana saja, berapa jarak yang ditempuh, berapa lama waktu

tempuh, dll)

c. Tulis garis besar keadaan lokasi yang dilewati dan suasana

perjalanan

d. Tulis perasaanmu selama dalam perjalanan

No

Pokok-Pokok Laporan Perjalanan

a

..........................................................................................

..........................................................................................

b

..........................................................................................

..........................................................................................

c

..........................................................................................

..........................................................................................

d

..........................................................................................

..........................................................................................

123

Teknologi Komunikasi

3. Kembangkan pokok-pokok laporan perjalanan di atas menjadi sebuah

laporan perjalanan yang jelas dan lengkap.

4. Sampaikan laporan perjalanan yang telah kamu siapkan tersebut di

depan kelas dan mintalah tanggapan dari kelompok lain. Kemukakan

tanggapan dengan menggunakan format penilaian di bawah ini.

Format Menanggapi Laporan Perjalanan

No

Aspek yang dinilai

Nilai/Skor

1 2 3 45

1

Kelengkapan isi laporan perjalanan

2

Kerututan isi laporan perjalanan

3

Cara membuka laporan perjalanan

4

Cara mengembangkan laporan

perjalanan

5

Cara menutup laporan perjalanan

6

Intonasi, lafal, dan jeda

7

Penampilan

8

Kejelasan suara

Keterangan:

1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat

baik

124

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

B.

Membaca untuk Membuat Sinopsis Novel

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat:

z

meringkas novel remaja indonesia dengan mempertimbangkan ketepatan alur

cerita dan keefektifan bahasa

z

mengungkapkan pesan-pesan yang terdapat dalam novel, baik yang tersurat

maupun tersirat disertai dengan bukti dan alasan

z

mengaitkan isi novel dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Novel merupakan salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa. Novel yang

banyak beredar di pasaran dan banyak disukai pelajar adalah novel remaja.

Novel remaja memang agak berbeda dengan novel dewasa. Novel remaja

biasanya berisi masalah-masalah ringan seputar kehidupan remaja. Namun,

dalam setiap novel yang dibaca akan dapat

ditemukan pesan-pesan yang mengandung nilai

pendidikan untuk para remaja. Ini merupakan

salah satu alasan pentingnya penguasaan

kompetensi dasar membuat sinopsis novel ramaja

Indonesia.

1. Meringkas Novel

Penyajian novel remaja berbeda dengan

novel dewasa. Novel remaja bersifat populer

dan agak santai dengan menggunakan

bahasa khas remaja yang dinamis dan kreatif.

Tema-tema yang diangkat dalam novel

remaja biasanya masalah cinta yang terjadi

di sekitar sekolah atau kampus. Karena itulah,

novel remaja mudah dicerna dan ditangkap

isinya. Pembaca cukup mudah memahami

isi cerita. Apabila isi cerita sudah dapat

dipahami dengan baik, meringkas isi novel

akan mudah untuk dilakukan.

Meringkas atau membuat sinopsis isi

novel dilakukan dengan cara membaca novel

secara keseluruhan hingga selesai.

Wawasan

Tahapan menulis

ringkasan novel:

1. Membaca

keseluruhan isi

novel secara intensif

sehingga benar-

benar memahami isi

novel.

2. Mencermati jalan

cerita (alur) dalam

novel.

3. Rumuskan tahapan-

tahapan cerita sesuai

alur dengan

kalimat-kalimat

singkat.

4. Susunlah tahapan-

tahapan cerita yang

berupa kalimat-

kalimat singkat itu

menjadi paragraf

yang padu.

125

Teknologi Komunikasi

Selanjutnya, kita membuat sinopsis isi novel dengan memperhatikan alur

yang terdapat dalam novel. Sinopsis ditulis dengan kalimat-kalimat yang

sederhana atau dengan kalimat-kalimat tunggal.

2. Mengungkapkan Pesan dalam Novel

Pengarang novel dalam menghasilkan karya nicaya tidak hanya

menggulirkan cerita bergitu saja. Di balik cerita yang disajikan, tentu ada

pesan-pesan moral yang ditujukan kepada para pembaca. Pesan dalam

novel ada yang tersurat dan ada yang tersirat. Pesan tersurat disampaikan

secara langsung, sedangkan pesan tersirat disampaikan secara tidak

langsung. Pesan yang terkandung dalam novel biasanya disampaikan

melalui tokoh utamanya.

Pesan dalam novel dapat dikenali melalui langkah-langkah berikut ini.

a. Pada tahapan pertikaian pengarang mempertentangkan baik-buruk

melalui tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Dari sini nilai-nilai

kehidupan sudah dibicarakan pengarang untuk direnungkan pembaca.

b. Pengarang menampilkan tokoh protagonis dengan cara menasihati

tokoh lain.

c. Pengarang memenangkan tokoh protagonis sebagai pihak yang benar,

jujur, adil, ketika terjadi konflik dengan tokoh antagonis yang jahat.

d. Pengarang cenderung memberikan citra positif terhadap tokoh utama

yang memiliki karakter jujur, kreatif, terpuji, jujur, tabah, dan teguh

imannya.

3. Mengaitkan Isi Novel dengan Kehidupan Sehari-hari

Novel merupakan karya imajinatif yang berisi kahayalan-khayalan

pengarang. Namun, khayalan-khayalan itu banyak yang terinspirasi dari

realitas yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak bertolak

belakang dengan kenyataan. Tidak jarang imajinasi pengarang itu diilhami

oleh peristiwa-peristiwa nyata yang dialami, dirasakan, dan dihayati oleh

pengarang.

Novel memiliki untaian cerita yang tidak bertentangan dengan realita.

Latar cerita yang meliputi tempat, waktu, dan suasana cerita adalah hal-

hal yang dapat dicari jejaknya dalam kehidupan nyata. Demikian juga

tokoh-tokoh cerita serta karakternya. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa sesungguhnya hubungan antara cerita yang merupakan imajinasi

126

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

pengarang dalam novel dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari

sangat erat. Dunia novel dapat dibayangkan sebagaimana dunia nyata kita.

Imajinasi dalam novel remaja merupakan dunia remaja juga.

Latihan

Bacalah kutipan novel berikut ini!

Victory

.......................................

PAGI-PAGI kelas XII IPA 1 udah heboh karena Ajeng lewat di depan kelas.

Nggak cuman itu. Ajeng bahkan berhenti di depan pintu kelas.

"Cari siapa, Jeng?" tanya Husni, yang pagi-pagi udah siap mejeng di

depan kelas dengan rambut mengilap dan dibentuk ke atas. Kesannya

biar mirip ama gaya Mohawk-nya David Beckham yang sempet beken

itu. (walau kalo diliat lagi dengan saksama, lebih mirip tikus kecebur got

hi... hi... hi...)

Raka ada?"

"Raka? Kok nyari dia? Mending ama gue aja....

Dia belum dateng tuh"

"Ada apa, Jeng?"

Raka tau-tau udah ada di belakang Ajeng. Dia baru dateng, masih

menggendong tas sekolahnya. Melihat kedatangan Raka, Husni

mengangkat tangannya lalu masuk ke kelas. Malu berat dia. "Hai. Ajeng

pengin ngomong sebentar. Bisa?" Raka mengangguk. Kemudian mereka

berdua berjalan menjauh dari pintu kelas. Menghindari tatapan mata

"buaya" para cowok kelas XII IPA 1 lainnya yang udah siap-siap

mengintai.

"Makasih kamu udah nemenin Ajeng di acara kemarin, dan bikin

Ayu gembira," kata Ajeng membuka percakapan. Raka hanya

mengangguk mendengar ucapan cewek itu.

127

Teknologi Komunikasi

"Kamu ke sini cuman mau ngomong itu?"

"Bukan. Ini sebenarnya pesan Ayu. Ayu ngundang kamu datang ke

rumah, dia pengin masak spesial buat kamu." Ajeng emang pernah cerita

adiknya itu pinter masak, bahkan lebih pinter dari dirinya.

"Kapan?" tanya Raka.

"Kapan aja kamu ada waktu. Nanti Ajeng kasih tahu Ayu," kata Ajeng.

Raka menggigit bibir bawahnya, seolah-olah memikirkan sesuatu.

"Gimana? Kamu bisa? Ayu sangat mengharapkan kedatangan kamu.

Ajeng nggak punya nomor telepon kamu, jadinya harus langsung nemuin

kamu," ujar Ajeng seolah memohon.

Raka menatap mata Ajeng. Dia nggak tega melihat sorot mata cewek

berambut panjang itu.

"Baiklah, gimana kalo besok siang sepulang sekolah?" kata Raka.

"Besok?" tanya Ajeng.

"Iya. Kamu nggak bisa?" tanya Raka.

Ajeng terdiam sejenak. "Bisa kok," ujar cewek itu akhirnya.

"Mana alamat rumah kamu?" Raka mengeluarkan secarik kertas dari

tas sekolahnya dan memberikannya pada Ajeng yang kemudian

menuliskan alamat rumahnya, lengkap dengan nomor teleponnya.

"Kalo mau datang, telepon dulu," kata cewek itu sambil menyerahkan

alamatnya pada Raka. Raka mengangguk.

Setelah Ajeng pergi dan Raka kembali pada teman-temannya,

kerusuhan kecil terjadi di kelas. Kali ini Raka yang mendapat pertanyaan

bertubi-tubi dari teman-temannya.

"Gila, Ka, kapan lo kenal ama Ajeng?" "Curang! Lo kok, curi

start

sih!?" "Apa sih yang kalian omongin?" "Janjian ya?"

Menanggapi derasnya pertanyaan yang ditujukan padanya, Raka

cuman nyengir.

"Iya. Gue janji kencan ama Ajeng" jawab Raka kalem sambil

menunjukkan secarik kertas yang berisi alamat rumah Ajeng, yang kontan

jadi rebutan yang lain, kalo Raka nggak buru-buru masukin ke kantong

celananya.

128

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Keluarga Ajeng ternyata menerima kehadiran Raka secara terbuka.

Kebetulan ibu Ajeng sedang ada di rumah. Wanita itu menyambut

kehadiran Raka dengan ramah sehingga cowok itu merasa betah, apalagi

Ajeng yang cantik seperti bidadari (nggak jelas apa Raka udah pernah

liat bidadari sebelumnya) juga selalu menemaninya. Menjelang sore baru

Raka pulang.

Raka memasuki rumahnya sambil bersiul gembira. Hatinya

membuncah. Dengan menerima undangan makan dari Ayu, dia jadi lebih

dekat dengan Ajeng. Raka sekarang udah nggak canggung lagi ngobrol

dengan cewek itu. Mereka juga ngobrol dan bercanda bersama adik Ajeng.

Dan yang lebih bikin Raka seneng, Ajeng minta dia menemaninya ke

toko buku besok, sepulang sekolah. Kelihatannya cewek itu nggak

canggung naik motor bersama Raka, dengan risiko mukanya yang mulus

terkena debu di jalan, kepanasan, atau bahkan kehujanan kalo tiba-tiba

Bandung diguyur hujan seperti yang terjadi dalam beberapa hari ini.

Ai yang lagi asyik nonton TV di ruang tamu heran dengan sikap

kakaknya yang baru pulang.

"Lagi happy ya, Kak? Kencannya pasti sukses," tebak Ai. "Hus! Anak

kecil gak usah ikut campur!" jawab Raka sambil menuju kamarnya. Ai

hanya terkekeh mendengar jawaban kakaknya.

"Oya Kak! Tadi Kak Oti mau pakai printer di komputernya, tapi kok

nggak bisa? Kak Oti tadi pesen supaya Kak Raka ngebenerin, soalnya dia

mau nge-print tugas malam ini," kata Ai lagi.

Enak aja nyuruh-nyuruh orang! Baru juga nyampe! umpat Raka

dalam hati. "Oti sekarang mana?"

Ai hanya mengangkat bahunya. "Mana Ai tahu. Tadi sore Kak Oti

pergi, katanya, sih, cuman sebentar. Tapi sampai sekarang belum balik.

Sebelum pergi, sih, ada temen Kak Oti yang nelepon. Cowok. Kayaknya

mereka janjian, deh."

Setelah mengganti pakaian, Raka segera menuju kamar Oti di lantai

atas. Kamarnya ternyata nggak dikunci. Sejenak Raka memandangi kamar

yang dulu menjadi kamarnya itu. Tampak tertata rapi. Sebuah stereo set

terletak di sudut kamar, dan di sebelah tempat tidur Oti terdapat meja

komputer. Oti nggak jadi beli TV untuk kamarnya. Sebagai gantinya dia

membeli stereo set dan seperangkat komputer, tentu setelah merayu ayahnya

supaya ngasih subsidi tambahan untuk membeli barang-barang itu.

129

Teknologi Komunikasi

Raka menghampiri komputer milik Oti dan menghidupkannya.

Terang aja nggak bisa, driver-nya kan belum ada! batin Raka. Driver

adalah program yang memungkinkan sebuah printer dapat mencetak

dari komputer yang terhubung padanya. Setiap komputer harus memiliki

driver printer tersebut jika ingin dapat mencetak di printer itu. Printer

yang dipakai Oti milik Raka, sebab menurut Raka, cukup satu printer aja

dipakai berdua.

Raka mengeluarkan

CD driver

yang dibawanya, kemudian

memasukkannya ke

CD-ROM

komputer Oti. Hanya butuh beberapa

menit bagi orang kayak dia yang mengerti seluk-beluk komputer untuk

memasukkan

driver printer

-nya ke komputer Oti. Kini saatnya mencoba

apakah printer-nya udah dapat berjalan di komputer Oti. Raka

menyelusuri daftar file yang dimiliki Oti yang dapat digunakan ngetes

printer. Saat itu, matanya melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.

Apa ini? tanya Raka dalam hati.

Ternyata hari ini bukan Raka aja yang ngerasa

happy

. Oti juga. Sejak

siang tadi dia jalan bareng Bayu. Oti akhirnya nggak bisa nolak ajakan

Bayu buat jalan, karena sebenarnya dia juga suka ama cowok itu. Mereka

berdua nonton film di bioskop, makan, dan jalan-jalan di mal. Karena itu

sepulangnya ke rumah, wajah cewek tomboi itu tampak berseri-seri.

Malam ini udara Bandung terasa panas. Raka yang udah pengin tidur,

terpaksa mengurungkan niatnya. Matanya nggak mau terpejam. Karena

itu dia memutuskan nonton TV di ruang tengah. Siapa tahu dirinya bisa

ketiduran di depan TV.

Jam menunjukkan pukul 23.00. Dengan

remote

di tangannya, Raka

mencari saluran TV yang masih siaran. Nasibnya sial. Nggak ada acara

yang disukaiya. Yang ada berita tengah malam dan acara bincang-

bincang. Ada saluran yang nayangin film, tapi film yang diputar film

kacangan. Film yang isinya tembak-tembakan melulu, yang menurut

Raka udah ketahuan yang mana penjahatnya dari awal cerita.

"Belum tidur?" sebuah suara terdengar di belakang Raka. Ternyata

Oti berada di sana. Cewek itu mengenakan

T-shirt

bergambar Dora the

Explorer dan celana pendek selutut.

"Panas. Gak bisa tidur. Lo sendiri kenapa belum tidur?"

"Gue lagi ngerjain sesuatu," kata Oti.

130

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

"Apa? Tugas?" tanya Raka.

"

Want to know

aja...," jawab Oti sambil melihat ke arah TV yang

sedang menyiarkan acara musik.

"Eh, jangan diganti dulu! Ada Ayumi Hamasaki!" seru Oti ketika

dilihatnya Raka hendak mengganti saluran TV.

"Tapi itu kan lagu Jepang," kata Raka.

"

So What

? 'Gue seneng lagu-lagu Jepang, kok." "Emang lo ngerti

bahasanya?" tanya Raka. "Emang harus ngerti buat bisa nikmatin

lagunya?"

Oti malah balas bertanya.

Oti duduk di karpet, di samping Raka. Agak mendesak sehingga Raka

terpaksa bergeser ke samping.

"Sori," kata Oti singkat.

Beberapa saat lamanya mereka terdiam, menonton acara di TV.

"Bukannya lo lagi ada kerjaan?" tanya Raka. "Lagi

refreshing

dulu.

Suntuk juga kan kelamaan di depan komputer," kata Oti.

"Komputernya gak dimatiin?" tanya Raka. "Biarin aja. Ntar gue juga

balik lagi."

Enak aja bilang gitu! Boros listrik tahu! Gerutu Raka dalam hati.

"Eh,

thanks

ya udah bikin komputer gue bisa nge-

print

," ujar Oti.

"

You're welcome

. Kenapa lo gak nge-

print

di komputer gue? Kan

kamar gue gak dikunci. Kalaupun dikunci, Ai pegang kunci duplikatnya."

"Gak ah. Males mindahin

file

-nya. Gue nggak

punya disket, dan belum beli flashdisk. Lagian ntar kalo ada apa-apa

dengan komputer lo, gue lagi yang ketempuhan. Gue kan rada-rada

gaptek."

Raka pengin bicara tentang apa yang dia temukan di komputer Oti,

tapi Oti yang lebih dulu angkat bicara.

"Kata Ai lo lagi

happy

? Abis kencan?"

"Lo sendiri? Bukannya lo juga abis kencan?" Raka balas bertanya.

"Kok ditanya bales nanya sih?"

131

Teknologi Komunikasi

"Kalo iya kenapa?" Raka malah balas bertanya lagi.

"Ya, nggak apa-apa aja." Oti jadi salah tingkah sendiri. Cewek itu

menggaruk-garuk rambutnya lalu meneguk air putih di gelas yang

dibawanya. Raka menoleh ke arah Oti. Tumben hari ini Oti bersikap manis

kepadanya. Diam-diam dia memerhatikan adik tirinya. Entah kenapa dia

merasa ada yang berubah di wajah Oti. Raka merasa wajah Oti sekarang

sedikit lebih putih dan terlihat lebih bersinar dari biasa. Rambutnya yang

agak panjang diikat karet ke belakang, makin menampakkan kecantikan

wajahnya. Raka nggak tahu wajah Oti udah dipermak habis-habisan di

salon buat ngikutin pemilihan putri SMA.

Lama-lama Oti merasa Raka sedang memerhatikan dirinya.

"Ada apa?" tanyanya sambil menoleh.

"Nggak. Nggak ada apa-apa, kok." Raka cepat memalingkan

mukanya.

"Lo kelihatannya capek. Kenapa gak tidur aja?" kata Oti mencoba

mengalihkan pembicaraan. "Sebentar lagi."

Kemudian mereka berdua terdiam kembali. Menonton acara TV yang

ada di hadapan mereka. Raka tampak canggung setelah Oti memergoki

ia sedang mencuri pandang ke arahnya.

"Ayah pernah bilang, supaya lo jangan selalu pulang malam. Gue

disuruh ngawasin lo," kata Raka akhirnya, membuka pembicaraan lagi.

"Emangnya gue anak kecil harus diawasin!?" sergah Oti.

"Bukan gitu. Lo kan baru di sini, wajar dong kalau..."

"Papa cerita kalau gue di Jakarta suka ngeluyur, pulang malem, dan

lain sebagainya?" tiba-tiba Oti memotong pembicaraan Raka. Raka

menatap Oti, kemudian mengangguk.

"Papa, Selalu nganggap gue masih kecil...," lanjutnya.

"Semua orang tua pasti begitu...," kata Raka.

"Tapi Papa nyuruh Oom dan Tante untuk selalu mengawasi gue

dengan ketat. Padahal ke Dio, Papa nggak seketat itu." Dio adik Oti

berumur sepuluh tahun, anak hasil perkawinan ayah Raka dengan ibu

Oti, yang selalu dipanggil Raka dengan sebutan Tante Heni. Tidak seperti

Oti, Dio ikut ayah-ibunya ke London dan bersekolah di sana.

132

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

"Mungkin karena Dio cowok, beda ama lo. Lagi pula lo kan jauh dari

mereka," kata Raka.

"Apa bedanya? Gue bisa jaga diri, kok. Kalau alasan Papa, gue akan

berbuat macem-macem di luar, emangnya lo gak bisa? Ai nggak bisa?"

"Jangan bawa-bawa gue atau Ai. Ai nggak kayak lo," kata Raka galak.

"Gue tahu. Gue cuman ngebandingin aja. Lagian Papa bukan papa

kandung gue, kenapa malah lebih rese ngurusin gue. Kenapa nggak anak-

anaknya aja dia urus?"

Kata-kata Oti kontan memancing emosi Raka. Dia kembali teringat

kejadian yang lalu, saat perceraian ayah-ibunya. "Masih mending Ayah

mau ngurusin lo! Kalau inget perlakuan dia pada Ibu, demi ibu lo...," kata

Raka dengan suara meninggi.

"Jangan bawa-bawa mama gue!" suara Oti tak kalah kerasnya.

"Kenapa nggak? Ibu lo yang ngehancurin keluarga ini! Ngebikin gue

ama Ai kehilangan Ayah!"

"Lo..." Oti hampir aja melayangkan tangan kanannya, hendak

menampar Raka, kalau aja nggak ingat siapa yang ada di hadapannya.

"Udah malem, gue gak mau ribut-ribut. Jadi lo gak ngarepin

kehadiran gue di sini?

Fine

! Gue akan pergi! Gue sebetulnya juga gerah

tinggal di sini," kata Oti tegas.

"Mau pergi ke mana? Gimana kalau Ayah tanya?" tanya Raka mulai

cemas.

"Mau ke mana itu urusan gue. Lo jangan sok nguatirin gue. Kalau

Papa tanya, bilang aja itu atas kemauan gue, jadi lo gak merasa jadi satpam

buat ngawasin gue!" Sehabis berkata demikian Oti beranjak dari

duduknya, dan langsung menuju kamarnya di lantai atas, meninggalkan

Raka yang terdiam.

Pagi harinya, guncangan keras melanda sekujur tubuh Raka,

membuatnya terbangun. Ternyata Ai yang melakukannya.

"Ada apa? Kamu nggak tahu Kakak baru tidur jam tiga tadi!?"

"Bangun, Kak! Kak Oti pergi dari rumah!" kata Ai, membuat Raka

melonjak dari tidurnya. "Apa? Yang bener?"

"Bener. Nih dia ninggalin surat."

133

Teknologi Komunikasi

Raka merebut surat yang dipegang Ai, dan membacanya.

Seperti yang Gue bilang, Gue pegi. Lo nggak perlu khawatir, Gue

pasti bisa jaga diri. Ntar kalo Gur udah dapet tempat tinggal, Gue kasih

tahu Papa ama Mama. Kalau Papa tanya, bilang aja Gue lagi nginep di

rumah temen. Buat Ai, baik-baik ya. Gue pergi sama kayak Gue datang,

karena itu titip dulu barang-barang Gue yang lain, ntar Gue akan ambil

kalau udah dapat tempat tinggal. Semoga nggak ngerepotin lo.

Oti

Aneh juga Oti! Kabur dari rumah tapi masih mikirin barang-

barangnya! batin Raka.

"Emang apa yang Kakak omongin ama Kak Oti semalam? Kakak

berantem ama Kak Oti?" tanya Ai. Raka hanya diam sambil memandang

kertas di hadapannya.

"Kakak harus cari Kak Oti dan membujuknya kembali kemari. Kalo

Ayah sampe tahu hal ini, Ayah pasti marah," lanjut Ai.

"Tapi..."

"Pokoknya, apa pun yang Kakak lakukan yang bikin Kak Oti

tersinggung, Kakak harus minta maaf, dan membujuk Kak Oti pulang

sebelum Ayah tahu!"

Bisa ditebak, ketika ayah Raka menelepon pagi harinya dan tahu

kalau Oti pergi dari rumah, Raka dimarahi habis-habisan.

"Kamu tahu kenapa Ayah suruh Oti tinggal di rumah itu?" tanya

ayah Raka setelah puas memarahi anak cowoknya. "Tidak sekadar tinggal

di rumah itu. Ayah ingin kalian menumbuhkan ikatan persaudaraan di

antara kalian. Oti bukan saudara sedarah kalian, jadi mungkin kalian

masih merasa asing satu sama lain. Itulah sebenarnya alasan utama Ayah.

Ayah ingin semua anak ayah, baik anak kandung maupun anak tiri, hidup

rukun sebagai saudara. Ayah tidak membeda-bedakan kalian, karena itu

kalian juga jangan saling membedakan. Kamu mengerti maksud Ayah?"

Terus terang, Raka selama ini nggak bisa membantah apa pun yang

dikatakan ayahnya.

"Pokoknya Oti harus kembali. Ibunya belum tahu akan hal ini," tegas

ayahnya.

"Kalau dia nggak mau?" tanya Raka.

134

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

"Bujuk dia. Jangan khawatir, Ayah tahu sifat Oti. Sifatnya hampir

sama denganmu. Sebentar lagi dia akan melupakan kejadian ini. Ayah

juga akan membujuknya melalui

handphone

."

Terpaksa hari ini Raka pulang lebih cepat. Pelajaran terakhir dia bolos.

Alasannya sakit. Dan Raka pun ngejogrok di depan SMA Yudhawastu,

menunggu bel pulang.

Begitu sekolah berakhir, Raka melihat Oti keluar dari halaman sekolah

bareng Ticka dan Laras.

"Ntar deh gue pikir-pikir dulu. Tapi lo bener-bener minta maaf, kan?"

jawab Oti setelah Raka minta dia pulang lagi ke rumah.

"Lo jangan mulai lagi dong...," kata Raka kesal.

Dalam hati sebetulnya Oti geli juga melihat wajah Raka yang keliatan

kusut itu. Dia bisa menebak, pasti kakak tirinya habis dimarahi ayahnya

dan dipaksa membujuknya pulang. Tadi ayahnya juga telah

membujuknya lewat

HP

. Sebetulnya kekesalan Oti udah hilang, apalagi

melihat wajah Raka kayak gitu. Tapi tiba-tiba sifat jailnya kumat lagi.

Dia pengin ngerjain Raka lebih dulu.

"Gimana ntar deh. Sekarang gue ada perlu dulu ama Laras dan

Ticka," katanya.

Saat Oti hendak beranjak pergi, Raka memegang lengannya. "Tapi

lo ntar balik, kan?" tanya cowok itu.

"Kata gue juga liat ntar. Tergantung

mood

gue. Udah ah!" Oti

menepiskan tangan Raka dan melangkah meninggalkan Raka yang

hanya terpaku di tempatnya.

"Laras pergi dulu, Kak," kata Laras saat lewat di depan Raka.

"Ras, tolong kamu bujuk dia," pinta Raka pada Laras. Laras menatap

wajah Raka.

"Laras usahakan."

"

Thanks

ya," kata Raka. Laras hanya tersenyum.

Raka nggak tahu sebetulnya Oti juga kena marah ayahnya. Dan sama

seperti Raka, gadis itu juga nggak bisa membantah apa yang dikatakan

ayahnya. Karena itu Oti sebenarnya udah mutusin akan balik ke rumah

Raka sore nanti, walau Raka nggak memintanya.

135

Teknologi Komunikasi

Peluk dan cium dari Ticka dan Laras menyambut Oti di sekolah begitu

dia datang.

"Selamat, lo masuk final, Ot!" kata Ticka dengan ekspresi gembira,

sambil menyerahkan amplop yang dibawanya pada Oti. Amplop itu

emang dialamatkan ke rumah Ticka, karena Oti nggak ingin Raka dan

Ai tahu bahwa dia mengikuti acara pemilihan putri SMA.

Amplop itu berisi surat yang menyatakan dia lolos ke babak final.

Juga terdapat kertas lain yang berisikan jadwal dan tata cara mengikuti

babak final, dan daftar finalis berdasarkan abjad. Namanya sendiri berada

di urutan ke-18 dari 20 finalis yang berhak masuk final. Oti juga melihat

nama Revi berada di urutan kedua belas.

Dia juga masuk! batin Oti.

"Revi masuk juga tuh!" ujar Ticka. Oti mengangguk. "Udah gue

bilang, kan? Lo pasti bisa kalo lo mau," lanjut Ticka.

"Kini kedudukan kalian masih seri, karena sama-sama masuk final,"

Laras menambahkan. Ekspresi wajah cewek itu keliatan biasa aja. Nggak

menampakkan kegembiraan yang berlebihan kayak Ticka.

"Kok, lo gak gembira sih? Lo gak seneng masuk final?" tanya Ticka

melihat ekspresi Oti yang biasa aja, nggak menunjukkkan kegembiraan.

"Eh, seneng... seneng kok! Abis gue harus ngapain?"

"Ya setidaknya kasih ekspresi gembira kayak gue kek..."

"Emang harus?" tanya Oti.

"Ya harus dong...!!" tegas Ticka.

"Udah...udah." Laras melihat bibit-bibit "perang"

di antara Oti dan Ticka.

"Selanjutnya, gimana, Ot? Lo masih mau terus maju, kan?" tanya

Laras kemudian. Oti terdiam sejenak, kemudian mengangguk.

"Tentu aja. Gue gak akan kalah ama ratu kesiangan itu, maju terus

pantang mundur...," kata Oti mantap. Semangatnya muncul lagi.

"Bagus." Laras menepuk pundak Oti. "Kalo begitu nanti siang kita

ke tempat Tante Wijaya lagi."

"Nanti siang?" tanya Oti.

136

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

"Iya. Kamu harus bersiap sejak dini. Ingat, pemilihannya sebulan lagi."

Oti nggak menjawab. Wajahnya seketika itu juga berubah. Dia hanya

dapat membayangkan wajahnya kembali diacak-acak Iwan.

Tante Wijaya dan Iwan, yang mendengar kabar lolosnya Oti ke babak

final, nggak bisa menutupi rasa terkejutnya. Terutama Iwan yang hanya

bisa geleng-geleng kepala, seakan nggak percaya kabar itu.

"Jadi bagaimana, Wan?" tanya Tante Wijaya sambil tersenyum pada

Iwan.

"Ya... mungkin seperti yang kita bicarakan, Tante," jawab Iwan.

"Ada apa, Tante?" tanya Laras bingung. Demikian juga Oti dan Ticka.

"Begini... Tante pernah berbincang-bincang dengan Iwan mengenai

kemungkinan seandainya Oti masuk final...," Tante Wijaya menjelaskan.

"Dan Tante maupun Iwan berpendapat, jika Oti ingin berhasil di final

nanti, bukan hanya penampilan wajah dan rambut yang harus diubah."

"Maksud Tante?"

"Biasanya dalam pemilihan semacam itu bukan hanya wajah dan

bentuk tubuh yang dinilai. Gaya berjalan, cara berbicara, bahkan cara

duduk pun ikut dinilai."

Mendengar ucapan Tante Wijaya, ketiga cewek di depannya

berpandangan.

"Jadi maksud Tante, Oti harus mengubah cara bicara dan gaya jalan

Oti?" tanya Oti.

"Yaaaa... seperti itulah...," jawab Tante Wijaya.

"Emang kenapa? Ada yang salah dengan cara bicara dan gaya jalan

Oti?"

"Bukan salah. Tapi namanya juga pemilihan untuk wanita. Tentu aja

juri akan menilai berdasarkan standar wanita normal," jawab Iwan. Oti

membelalakkan matanya ke arah penata rias itu.

"Gue kira Iwan benar, Ot. Kalo mau menang, lo harus mengubah

gaya jalan ama bicara lo. Jangan kayak preman gitu," kata Ticka.

"Habis gimana lagi. Orang dari dulu gaya gue begini, kok. Susah

kan ngubahnya."

137

Teknologi Komunikasi

"Kalo mau berusaha pasti bisa," jawab Tante Wijaya. Oti, Laras, dan

Ticka kembali memandang wanita itu dengan heran.

"Nanti Iwan yang akan melatih Oti. Bukan begitu, Wan?" tanya Tante

Wijaya sambil melirik Iwan, yang tampaknya sedang berpikir keras

bagaimana cara mengubah gaya Oti-rasanya itu

mission impossible

.

Sejak saat itu, setiap akhir pekan Oti selalu mendapat latihan khusus

dari Iwan, satu hal yang membuatnya tersiksa.

Sumber:

Victory

, Luna Torashyngu, halaman 73-92

1. Buatlah ringkasan isi kutipan novel tersebut dengan menggunakan

kalimat yang efektif sehingga isinya mudah dipahami!

2. Tuliskan pesan yang terdapat dalam kutipan novel tersebut disertai

dengan bukti-bukti pendukung!

3. Tunjukkan kedekatan atau kaitan isi kutipan novel tersebut dengan

kehidupan sehari-hari. Jelaskan kesamaan isi kutipan novel tersebut

dengan kenyataan di sekitarmu!

Tugas

1. Bacalah sampai selesai novel remaja yang mungkin kamu miliki atau

kamu pinjam dari perpustakaan. Pahami keseluruhan isi novel itu.

2. Buatlah sinopsis novel tersebut.

3. Tuliskan pesan yang terdapat dalam novel tersebut disertai dengan

bukti-bukti pendukung.

4. Tunjukkan kedekatan atau kaitan isi kutipan novel tersebut dengan

kehidupan sehari-hari. Jelaskan kesamaan isi kutipan novel tersebut

dengan kenyataan yang ada di sekitarmu.

138

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

4. Menemukan Kata Umum - Kata Khusus dalam Kalimat

Kata umum adalah kata yang memiliki cakupan makna lebih umum

atau lebih luas.

Kata khusus adalah kata yang memiliki cakupan makna lebih khusus

atau lebih sempit. Kata khusus disebut juga hiponim, yaitu kata yang

maknanya terangkum oleh superordinatnya.

Contoh:

Kata umum

Kata khusus

unggas

burung, ayam, angsa, bebek

warna

merah, putih, hitam, coklat

bunga

mawar, melati, anggrek, tulip

Burung, ayam, angsa, dan bebek adalah hiponim dari unggas.

Mawar, melati, anggrek, dan tulip adalah hiponim dari bunga.

Latihan

Tentukan minimal tiga kata khusus dari kata umum berikut ini !

Kata umum

Kata khusus

1.

membawa

.................., ..............., ..................

2.

buah

.................., ..............., ..................

3.

sayur

.................., ..............., ..................

4.

bunga

.................., ..............., ..................

5.

kendaraan

.................., ..............., ..................

139

Teknologi Komunikasi

C. Menulis Petunjuk

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat:

z

menulis petunjuk melakukan sesuatu dengan urutan yang tepat dan

z

menggunakan bahasa yang efektif dalam menulis petunjuk.

Sebuah produk hasil

teknologi yang dijual di

pasaran biasanya dilengkapi

dengan petunjuk operasional.

Petunjuk juga dapat kita

temukan di kemasan obat,

produk makanan atau

minuman instan, dan lain-lain.

Tujuan penulisan petunjuk itu

tidak lain adalah membantu

konsumen agar dapat

menggunaan produk itu

dengan benar. Kesalahan

operasional atau kesalahan

penggunaan produk tertentu

dapat berakibat fatal bagi

penggunanya.

Dalam pembelajaran

berikut ini akan dibahas cara

membuat petunjuk tertulis cara

melakukan sesuatu.

Kegiatan 1

1. Bentuklah kelompok

diskusi yang terdiri atas

empat atau lima anak.

2. Siapkan salah satu

petunjuk (penggunaan

alat, obat, mengoperasikan alat, petunjuk perawatan alat, petunjuk

mengerjakan sesuatu, petunjuk membuat sesuatu)

Wawasan

Ciri-ciri dan syarat pembuatan petunjuk

1.

Jelas, yang meliputi:

a.

Tidak membingungkan dan mudah

diikuti,

b.

Pilihan kata/ bahasa yang

digunakan dan keruntutan uraian

c.

Menggunakan nomor urut untuk

membedakan langkah yang satu dan

langkah yang lain,

d.

Menggunakan istilah-istilah yang

lazim,

e.

Petunjuk dapat dilengkapi dengan

unsur gambar.

2.

Logis, yang meliputi:

a.

Urutan penjelasan harus logis, tidak

tumpang tindih dalam melakukan/

membuat sesuatu,

b.

Urutan penjelasan harus

berhubungan secara praktis dan

logis sehingga tidak akan

menimbulkan salah langkah.

3.

Singkat, yang meliputi:

a.

Hanya mencantumkan hal-hal yang

penting saja,

b.

Kata-kata/kalimat yang digunakan

tidak ada yang berulang, tetapi

sudah mencukupi keseluruhannya

proses yang dibutuhkan,

c.

Penggunaan kata-kata yang

fungsinya untuk memperindah

petunjuk tidak diperlukan.

140

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

3. Diskusikan dalam kelompokmu hal-hal berikut:

a. Apa sajakah bagian-bagiannya?

b. Bagaimana bahasa petunjuk itu?

c. Apa ciri-cirinya?

Kegiatan 2

1. Lakukan kegiatan ini masih dalam kelompok yang sama.

2. Kelompok kamu bertindak sebagai perancang kemasan sebuah produk.

Tugas kamu dalam kelompok adalah sebagai tim yang bertanggung jawab

merancang petunjuk penggunaan atau pengoperasian sebuah produk agar

konsumen dapat menggunaan produk itu dengan benar.

3. Pilihlah sebuah produk yang telah kalian siapkan.

4. Tuliskan bagian-bagiannya.

5. Tulislah petunjuknya yang meliputi jenis produk, merek dagang, nama

pabrik, tanggal prosduksi, masa kadaluwarsa (untuk makanan, minuman,

obat-obatan), bahan, cara mengonsmsi, cara mengoperasikan (untuk alat),

kandungan bahan (untuk makanan, minuman, obat-obatan), peirngatan,

dan petunjuk pemakaian.

6. Tulislah draf teks petunjuk.

Kegiatan 3

Menyunting Naskah Petunjuk

Suntinglah bahasa naskah petunjuk yang telah kamu buat!

Kegiatan 4

Setelah draf teks petunjuk selesai kamu buat, sempurnakan desain kemasan

itu.

1. Desainlah yang bagus menggunakan komputer atau seacara manual!

2. Sesuaikan ukuran dengan jenis produk!

3. Lengkapilah dengan gambar yang menarik!

4. Mintalah kelompok lain mengoreksi hasil kerja kelompokmu dengan

menggunakan lembar pengamatan berikut ini!

141

Teknologi Komunikasi

No

Pertanyaan

Jawaban

Sudah

Belum

1

Sudah dapat diikutikah petunjuk tersebut?

2

Sudah urutkah langkah-langkah dalam

petunjuk tersebut?

3

Sudah benarkah ejaannya?

4

Sudah hematkah kata-kata yang digunakan

dalam petunjuk tersebut?

5

Sudah sesuaikah bahasa yang digunakan

dengan sasaran petunjuk?

6

Sudah menarikkah tampilan petunjuk

tersebut?

7

Sudah jelaskah model tulisan yang dipilih?

Keterangan :

Jika semua jawaban pada lembar pengamatan tersebut seluruhnya sudah, maka

petunjuk yang kamu buat berarti sangat baik. Sebaliknya, jika jawaban atas

pertanyaannya lebih banyak belum, maka petunjuk yang kamu buat kurang

baik atau bahkan tidak baik.

Latihan

Buatlah petunjuk membuat atau melakukan sesuatu dengan mengikuti

langkah-langkah berikut ini.

1. Tentukan sasaran pengguna petunjuk yang akan kamu buat!

2. Buatlah kerangka urutan petunjuk yang harus dibuat atau

dilaksanakan.

3. Buatlah petunjuk secara lengkap dengan cara melengkapi kerangka

yang telah kamu buat.

4. Bacakan petunjuk yang sudah kamu buat di depan kelas.

5. Tentukan isi petunjuk yang akan kamu buat!

142

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Menggunakan Imbuhan pe-, pe-an, per-, per-an dalam Kalimat

a. Imbuhan pe-

1) Fungsi imbuhan pe- membentuk kata benda dan kata sifat

Contoh :

pe + baca

pembaca (kata benda)

pe + sabar

penyabar (kata sifat)

pe + tulis

penulis ( kata benda )

pe + marah

pemarah (kata sifat)

pe + kirim

pengirim (kata benda)

pe + tik

pengetik (kata benda)

Dalam pembentukkan kata, awalan pe- mengalami perubahan,

yaitu mendapat bunyi sengau (nasal). Jadi, awalan pe- mempunyai

bermacam-macam variasi bentuk atau disebut juga alomorf yaitu:

pem-, pen-, peny-, peng-, penge-.

Pembentukkan kata melalui pembendaan suatu kata kerja, awalan

pe- berpasangan atau sejajar dengan kata kerja berawalan me-

Contoh :

Pembaca

membaca

pengirim

mengirim

Penulis

menulis

pengetik

mengetik

2) Makna (nosi) imbuhan pe-

a) Pengemudi itu luka parah (orang yang me ..... )

b) Pelaut itu baru saja berlayar. (orang yang bekerja di ..... )

c) Pak Yo sebagai pesuruh di sekolah. (orang yang di ..... )

d) Elang memang pemberani. (orang yang mempunyai sifat ..... )

e) Asa menggaris buku dengan penggaris. (alat untuk ..... )

b. Imbuhan pe-an

1) Fungsi imbuhan pe-an adalah membentuk kata benda

Penulisan kata berimbuhan pe-an

a) pe-an + gadai

pegadaian (imbuhan pe-an tetap)

b) pe-an + didik

pendidikan (imbuhan pe-an menjadi pen-an)

143

Teknologi Komunikasi

c) pe-an + palsu

pemalsuan (imbuhan pe-an menjadi pem-an)

d) pe-an + selesai

penyelesaian (imbuhan pe-an menjadi peny-

an)

e) pe-an + ambil

pengambilan (imbuhan pe - an menjadi peng

- an)

f) pe-an + bom

pengeboman (imbuhan pe - an menjadi penge -

an)

Pada contoh-contoh di atas terlihat bahwa varias imbuhan pe - an

sama seperti imbuhan pe-, yaitu pen-an, pem-an, peny-an, peng-an,

dan penge-an.

2) Makna ( nosi ) imbuhan pe - an

a) Menjelang lebaran pegadaian selalu diserbu masyarakat.

pegadaian = tempat menggadaikan

b) Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.

pendidikan = cara/proses mendidik

c) Pemalsuan surat-surat penting itu telah terbongkar.

pemalsuan = hasil perbuatan memalsukan

d) Hampir satu tahun penglihatanku terganggu.

penglihatan = alat untuk melihat

Kedekatan hubungan makna antara imbuhan me- dengan

imbuhan pe- dan pe-an

Perhatikan contoh berikut:

a) Pemerintah

memukimkan

para transmigrasi di pedalaman.

b)

Pemukiman

transmigrasi itu dilakukan oleh pemerintah.

Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa kata memukimkan

mempunyai kedekatan makna dengan kata pemukiman.

Keserasian bentuk dan makna antara kata kerja berimbuhan me-

dan kata benda berimbuhan pe - an dapat digambarkan sebagai berikut.

144

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Kata

Kata

Bentuk Pembendaan

Dasar

Berimbuhan me -

yang cocok

lepas

melepaskan

pelepasan

manfaat

memanfaatkan

pemanfaatan

beri

memberi

pemberian

datang

mendatangi/mendatangkan

pendatang

tembak

menembak/menembakan

penembakan

gali

menggali

penggalian

sambung

menyambungkan

penyambungan

cek

mengecek

pengecekan

las

mengelas

pengelasan

Imbuhan per - an dan - an

a) Imbuhan per - an

1) Fungsi imbuhan per - an adalah membentuk kata benda

Penulisan kata berimbuhan per - an

(a) per-an + tahan

pertahanan (imbuhan per-an tetap)

(b) per-an + sembunyi

persembunyian (imbuhan per-an tetap)

(c) per-an + kerja

pekerjaan (imbuhan per-an menjadi pe-an)

(d) per-an + ternak

peternakan (imbuhan per-an menjadi pe-an)

(e) per-an + ajar

pelajaran (imbuhan per-an menjadi pel-an)

Pada contoh di atas terlihat bahwa variasi bentuk (alomorf) imbuhan

per-an adalah pe-an dan pel-an.

2) Makna (nosi) imbuhan per-an

1. Persembunyian Tommy Suharto sudah diketahui.

Persembunyian = tempat bersembunyi.

2. Permainan sepak bola itu sangat mengembirakan.

Permainan = peristiwa/hal perbuatan bermain

3. Umat beragama mengadakan upacara persembahan.

Persembahan = hasil perbuatan bersembah

c) Imbuhan - an

1) Fungsi imbuhan -an adalah membentuk kata benda dan kata sifat

Contoh:

makan + an

makanan (kata benda)

tahun + an

tahunan (kata benda)

pukul + an

pukulan (kata benda)

murah + an

murahan (kata sifat)

145

Teknologi Komunikasi

2) Makna (nosi) imbuhan -an

a. Fatimah membeli asinan bogor.

asinan = hasil mengasinkan

b. Gantungan kunci itu berbentuk sepatu.

gantungan = tempat untuk mengantungkan

c. Koperasi sedang mengadakan rapat tahunan.

tahunan = tiap-tiap tahun

d. Baju itu tampak murahan.

murahan = lebih murah

e. Tulisan anak itu sangat rapi.

tulisan = hasil menulis

f.

Pimpinan rapat sedang memasuki ruangan.

pimpinan = hal/cara memimpin

Kedekatan hubungan makna antara imbuhan ber- dengan

imbuhan per-an.

Perhatikan contoh berikut :

a. Para transmigran

bermukim

di pedalaman Kalimantan.

b.

Permukiman

para transmigran itu merupakan tempat yang strategis

sekali.

Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa kata bermukim

mempunyai kedekatan makna dengan kata permukiman.

Keserasian bentuk dan makna antara kata berimbuhan ber- dan

bentuk pembendaan dengan per - an dapat digambarkan sebagai

berikut:

Kata Dasar

Kata

Berimbuhan

Bentuk Pembendaan

ber -

yang cocok

ajar

belajar

pelajaran

kerja

bekerja

pekerjaan

ternak

beternak

peternakan

kelahi

berkelahi

perkelahian

main

bermain

permainan

tumbuh

bertumbuh

pertumbuhan

tambah

bertambah

pertambahan

sembunyi

bersembunyi

persembunyian

146

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Tagihan

1. Lengkapilah tabel di bawah ini !

No

Kata Berimbuhan

Kalimat

Nosi

1

pelari

...........................

.......................

2

penghasilan

...........................

.......................

3

permulaan

...........................

.......................

4

bulanan

...........................

.......................

5

pendengaran

...........................

.......................

8

sayuran

...........................

.......................

7

perhiasan

...........................

.......................

8

penjualan

...........................

.......................

2. Tentukan makna kata/atau nosi kata-kata berimbuhan dalam kalimat

di bawah ini!

a. Kita wajib menjaga persatuan antarpelajar.

b. Buruh bagunan itu digaji bulanan.

c. Perburuan babi hutan itu banyak diminati oleh pemburu.

a. .............................................................................................................

b. .............................................................................................................

c. .............................................................................................................

Uji Kompetensi

1. Bacalah novel remaja asli atau terjemahan yang ada di perpustakaan

sekolahmu! Buatlah sinopsis novel yang telah kamu baca itu!

2. Tulislah petunjuk cara mencangkok pohon mangga dengan urutan yang

tepat serta perhatikan penggunaan bahasa yang baik dan benar!